PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi yang digunakan oleh seluruh warga negara
Indonesia untuk berkomunikasi antar sesama penduduk Indonesia. Bahasa sangat
erat kaitannya dengan komunikasi, karena dalam berkomunikasi bahasa selalu
dipergunakan agar orang yang diajak berkomunikasi dapat mengerti. Oleh karena
itu bahasa tidak akan lepas dari kehidupan sehari-hari. Hal ini membuktikan
bahwa dari banyaknya suku di Indonesia dengan beragam dealek dan bahasa hanya
Bahasa Indonesia yang dapat mempersatukan perbedaan bahasa yang ada. Sebagai
makhluk sosial, manusia dituntut untuk dapat saling bekerja sama dan
berkomunikasi dengan baik antar sesamanya
Oleh
karena itu, sebagai warga negara yang baik dan makhluk sosial yang hidup
didalam suatu masyarakat kita perlu menjunjung tinggi bahasa persatuan kita
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebagai warga negara
Indonesia wajib hukumnya untuk dapat memahami bahasa Indonesia, karena untuk berkomunikasi
sesama penduduk Indonesia, entah itu untuk bertanya, berdiskusi, melakukan
jual-beli, dan masih banyak lagi kegunaan lainnya. Menurut Wibowo, dalam Walija
1996 “Bahasa Indonesia dalam Perbincangan” mengungkap bahwa Bahasa ialah
komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan,
maksud, perasaan dan pendapat orang lain.
Dari
sudut pandang linguistik (ilmu bahasa ), bahasa Indonesia adalah salah satu
dari banyak ragam bahasa melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa melayu Riau
dari abad ke-19. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengalami perubahan
akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial
dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa
Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, untuk menghindari
kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap
digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari
varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaysia. Hingga
saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan
kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah
dan bahasa asing. Bahasa Indonesia terbentuk pada saat ikrar sumpah pemuda yang
terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, disebutkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia juga tertuang dalam Undang – Undang
Dasar Republik Indonesia 1945, pasal 36. Sampai saat ini bahasa Indonesia
sangat luas penggunaannya seperti di
perguruan-perguruan, di surat kabar, media elektronika, perangkat lunak,
surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya sehingga dapatlah
dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Dalam
kehidupan sehari – hari, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar telah
dianggap sepele oleh sebagian para kaum muda termasuk para pelajar. Bahkan
dalam penggunaannya, kata – kata bahasa Indonesia baik pengucapan maupun
penulisannya telah dimodifikasi oleh para kaum muda menjadi istilah yang
dikenal dengan “bahasa gaul”. Mereka menganggap bahwa penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar terkesan terlalu kaku dan sulit untuk
mengaplikasikannya. Di era Globalisasi seperti saat ini minat para pelajar
untuk mempelajari bahasa Indonesia menjadi menurun. Mereka lebih tertarik untuk
mempelajari bahasa asing seperti bahasa Inggris yang dituntut oleh kemajuan
zaman secara global. Tidak dapat dipungkiri bahwa penguasaan bahasa Inggris
juga penting agar tidak menjadi manusia yang ketinggalan oleh tuntutan zaman.
Namun, bahasa Indonesia harus lebih dahulu dikuasai secara lebih mendalam
dibandingkan dengan bahasa lainnya karena bahasa Indonesia merupakan dasar
untuk mempelajari bahasa yang lain.
Masyarakat
tidak menyadari betapa pentingnya bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-hari
yang mencakup beberapa fungsi bahasa yaitu :
1. Sebagai alat ekspresi diri
Bahasa
merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri
seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang
dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan
keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.
Ada beberapa unsur yang membuat manusia mengeluarkan ekspresi diri antara lain
: Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita, Keinginan untuk membebaskan
diri kita dari semua tekanan emosi. Sebenarnya semua fungsi bahasa sebagai yang
dikemukakan di atas tidak terpisah satu sama lain dalam kenyataan sehari-hari.
Sehingga untuk menetapkan dimana yang satu mulai dan di mana yang lain
berakhir sangatlah sulit. Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagai
berkembang sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri. Dalam buaian seorang
bayi sudah dapat menyatakan dirinya sendiri, ia menangis bila lapar atau haus.
Ketika mulai belajar berbahasa, ia memerlukan kata-kata untuk menyatakan lapar,
haus dan sebagainya. Hal itu berlangsung terus hingga seorang menjadi dewasa.
2. Sebagai alat komunikasi
Bahasa
Indonesia menjadi alat komunikasi untuk dapat berinteraksi antara yang satu
dengan yang lain sehingga pesan yang hendak kita sampaikan dapat dimengerti.
Komunikasi merupakan akibat dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna
bila ekspresi orang tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan
komunikasi seseorang dapat menyampaikan apa semua yang dirasakan, pikiran, dan
yang diketahuinya kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan
penyampaian sesuatu manusi melahirkan perasaanya dan memungkinkannya
menciptakan kerja sama dengan sesame warga. Ia mengatur berbagai macam
aktivitas kemasyarakatan, merencanakan,
mengarahkan masa depan. Dalam pengalaman sehari-hari, sejak kanak-kanak
hingga seorang meningkat dewasa, bahasa perseorangan mengalami perkembangan,
sejalan dengan bertambahnya kenyataan-kenyataan atau pengalaman-pengalaman
seseorang. Bila seseorang membandingkan bahasa suatu sistem keseluruhan dengan
wujud dan fungsi bahasa yang bertahap-tahap dalam kehidupan individual, yaitu
wujud dan fungsi yang terbatas pada masa kanak-kanak, serta wujud dan fungsi
bahasa yang jauh lebih luas pada waktu seseorang telah dewasa, maka dapat
dibayangkan betapa wujud dan fungsi bahasa itu mengalami perkembangan dari
jaman ke jaman sesuai dengan perkembangan intelektual manusia dan kekayaan
cipta karya manusia sebagai hasil dari kemajuan intelektual itu sendidri.
3. Sebagai kontrol social
Sebagai
alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan
pada diri sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi,
maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku
instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol
sosial.
Ceramah
agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol
sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol
sosial. Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial juga merupakan salah satu
wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan
kegiatan berbahasa yang memberikan kepada diri seseorang, untuk memperoleh
pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik.
Contoh
fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah diterapkan adalah
sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat
efektif untuk meredakan rasa amarah. Tuangkanlah rasa dongkol dan amarah ke
dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa amarah berangsur-angsur
menghilang dan dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.
4. Sebagai alat integrasi dan
adaptasi sosial
Bahasa
disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia
memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian
dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang
lain. Anggota-anggota masyarakat hanya
dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat
komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat
dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan
kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk
memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi
(pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya (Gorys Keraf,
1997 : 5).
Cara
berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula
sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat beradaptasi kepada
lingkungan sosial tertentu, seseorang akan memilih bahasa yang akan
digunakannya bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapinya.
5. Sebagai Pemersatu
Dari
sekian banyak fungsi yang telah disebutkan, ada satu fungsi yang menjadi sangat
dominan, yaitu bahasa sebagai alat pemersatu bangsa. Mengapa demikian? Karena
pada keyataannya, hampir semua penduduk di Indonesia mengerti bahasa Indonesia.
Dengan beraneka ragam suku yang ada di Indonesia, maka banyak pula bahasa –
bahasa yang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia. Disinilah fungsi bahasa
Indonesia dibutuhkan sebagai bahasa Nasional yaitu mempersatukan beraneka ragam
bahasa karena bahasa Indonesia dipakai di seluruh Indonesia. Dan bahasa ini
juga sudah diikrarkan menjadi bahasa
nasional ketika Sumpah Pemuda dikumandangkan tahun 1928. Meskipun pada
kenyataannya bahasa Indonesia berasal dari bahasa minoritas yaitu bahasa
Melayu, namun kekuatannya dalam mempersatukan bangsa Indonesia sudah tidak
dapat diremehkan lagi. Sebagai buktinya, dapat diambil semangat para pejuang
pada saat mengupayakan kemerdekaan Negara Indonesia. Para pejuang dengan
lantang menyuarakan semboyan “Merdeka atau Mati!”. Semboyan ini secara serta
merta membangkitkan semangat rakyat untuk terus berjuang demi kesatuan bangsa.
Hal ini mwngindikasikan bahwa kekuatan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu
bangsa yang tidak dapat dianggap sebagai hal yang remeh.
Bahasa
Indonesia mampu mengobarkan semangat persatuan dalam diri pribadi masyarakat
Indonesia. Selain dalam bentuk semboyan, bahasa Indonesia juga berlaku pada
penyusunan Undang-Undang Dasar Negara dan Pancasila. Penggunaan bahasa
Indonesia dalam konteks ini mampu mempersatukan bangsa Indonesia dalam hal
persamaan ideologi dan hukum. Setiap daerah pasti mempunyai latar belakang budaya
dan adat istiadat yang berbeda. Secara otomatis, setiap daerah pasti mempunyai
ideolodi dan hukum yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan adat istiadat
yang berlaku dalam daerah tersebut.